always trying,praying and creative
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Multi Level Marketing (MLM)

https://solusitech.com/

Apa itu MLM ?

Multi Level Marketing (MLM) berasal dari bahasa inggris, multi berarti banyak, level berarti jenjang atau tingkat, sedangkan marketing artinya pemasaran. Jadi multi multi level marketing adalah pemasaran yang berjenjang banyak. Disebut multi level, karena merupakan suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang banyak atau bertingkat-tingkat.

Konsep Multi Level Marketing (MLM)

Sistem ini memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan sistem pemasaran yang lain, di antara ciri-ciri khusus tersebut adalah : terdapat banyak jenjang atau level, melakukan perekrutan anggota baru, penjualan produk, terdapat sistem pelatihan, serta adanya komisi atau bonus untuk tiap jenjangnya.

MLM hanyalah suatu metode bisnis alternative yang berhubungan dengan Pemasaran dan Distribusi. Perhatian utama dari MLM adalah menentukan cara terbaik untuk menjual produk dari suatu perusahaan melalui inovasi di bidang pemasaran dan distribusi. MLM hanya berkaitan dengan bagaimana bisa menjual suatu produk dengan lebih efisien dan efektif kepada pasar.

Keunggulan Multi Level Marketing (MLM)

  • Keunggulan dari sisi kompensasi

    Sistem kompensasi usaha MLM berbeda dengan sistem gaji bagi pegawai yang bersifat linier dan naik secara berkala, bisnis ini bersifat eksponensial. Setiap jenjang memiliki sumber penghasilan sesuai dengan prestasi si distributornya.

  • Keunggulan dari sisi modal

    MLM lebih menekankan hubungan yang dimiliki oleh para distributor mereka sebagai modal utama.

  • Keunggulan dari sisi waktu

    Bisnis MLM adalah bisnis dengan waktu fleksibel. Para distributor dalpat melakukan presentasi atau penjualan padaa waktu yang mereka tentukan sendiri.

  • Keunggulan dari sisi pemasaran

    Bisnis MLM memiliki jaringan pemasaran yang sangat baik. Ditambah dengan adanya sistem pendukung yang mudah ditiru dan dijalankan oleh setiap orang yang bergabung, memungkinkan bisnis ini akan terus berkembang.

  • Keunggulan dari sisi kelompok

    MLM adalah bisnis yang mengorganisasikan banyak orang, menggabungkan masing-masing kekuatannya, dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.

  • Keunggulan dari sisi bisnis

    MLM seperti membeli waralaba pribadi. Oleh karena itu, ketika sebuah jaringan sudah terbentuk, maka seseorang tinggal menunggu untuk mendapatkan hasil dari usahanya.

  • Tempat belajar yang baik

    MLM merupakan tempat yang baik untuk belajar keterampilan bisnis dalam kehidupan nyata.

Kekurangan Multi Level Marketing (MLM)

  • Masalah kejenuhan pasar

    Kejenuhan pasar (market saturation) berkaitan dengan kondisi pasar dalam menanggapi suatu produk. Pada bisnis MLM dengan tidak adanya batasan jumlah distributor pada suatu daerah, sangat memungkinkan suatu daerah akan kelebihan distributor maka akan timbul persaingan yang kurang sehat.

  • Masalah keorganisasian

    Semua struktur organisasi baik yang konvensional maupun MLM, mengadopsi variasi-variasi sari sistem piramida. Struktur organisasi dengan jenjang yang tidak dibatasi memungkinkan terjadinya penumpukan pada level-level akhir.

  • Masalah materialisme

    Beberapa usaha MLM cenderung melakukannya dengan menjanjikan pemberian bonus yang luas biasa. Inilah yang memandang MLM sedang mengkampanyekan materialisme.

  • Masalah hubungan

    Seorang distributor MLM akan selalu memandang hubungan sosial dengan orang lain sebagai prospek untuk membangun bisnis.

Mekanisme Transaksi MLM

Pada umumnya sistem bisnis MLM dilakukan dengan cara merekrut member (anggota) sekaligus sebagai konsumen dari perusahaan. Adapun secara terperinci bisnis MLM dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  • Untuk memasarkan produk tertentu, pertama-tama perusahaan MLM berusaha menawarkan kepada konsumen untuk membeli satu paket produk dan biasanya sekaligus menawari menjadi anggota (member), dengan cara mengharuskan membayar sejumlah uang dengan harga tertentu.

  • Dengan membeli paket produk dari perusahaan MLM, pihak pembeli diberi satu formulir keanggotaan (member), sehingga dapat menjadi makelar (referee) untuk turut memasarkan produk kepada pihak lain.

  • Apabila dari hasil pemasaran mendapatkan member baru (downline), berarti makelar tersebut menempati posisi sebagai atasan (upline).

  • Jika member sebelumnya (upline) mampu menjaring member yang baru (downline) hingga jumlah tertentu, maka referee akan mendapatkan bonus dari perusahaan. Perhitungan pemberian bonus itu berasal dari hasil penjualan secara langsung maupun dari hasil kenerja downline (bonus jaringan).
Dalam transaksi MLM, selalu mengenal istilah up line dan down line. Pihak up line merupakan kelompok tingkat atas yang mempunyai kewajiban mencari anggota di bawahnya untuk menjadi anggota baru dalam proses pemasaran. Sedangkan down line merupakan bawahan yang yang bertugas mencari orang lain untuk menjadi anggota baru dalam proses marketing. Seorang yang sudah pada posisi up line mempunyai hak untuk menerima bonus dari bentuk fee dari apa yang sudah mereka kerjakan. Bagi up line, cukup berdiam, diri tanpa bekerja akan tetap memperoleh passive income berupa bonus yang dihasilkan dari kinerja pihak down line